*Oleh* : al-Ustadz Sumitra Nurjaya
(Pimpinan Ponpes Salafiyah Miftahussurur & Majlis Ta'lim al-Kamal)
Hukum mengenai permasalahan jimat, jika berupa asma atau kalam Allah atau dengan (tulisan berbentuk) dzikir Allah yang tujuannya untuk bertabarruk kepada Allah atau penjagaan diri serta tahu bahwa yang dapat memudahkan segala sesuatu adalah Allah maka hal itu tidak diharamkan. Pendapat ini disampaikan oleh al-Imam al-Munawi dalam kitab _Faidh al-Qadir_ (Juz 2, hal 426).
Dan pendapat ini di ikuti oleh asy-Syaikh Ibnu Hajar al-Haitami.
Sedangkan wifiq adalah semacam jimat yang cara penulisannya dikembalikan pada kesesuaian hitungan dan dalam bentuk tertentu. Wifiq ini dapat bermanfaat untuk segala hajat, mengeluarkan orang yang dipenjara, memudahkan orang yang melahirkan dan lain-lain.
al-Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitab _Fatawi Haditsiyyah_-nya halaman 2 menjawab: *Hukum menggunakan wifiq tersebut adalah boleh jika digunakan untuk hal-hal yang diperbolehkan syari’at dan jika digunakan untuk melakukan hal haram maka hukumnya haram*.
Diantara Ulama Ahlussunnah wal-Jama'ah yang ahli dan berkecimpung secara langsung dengan pembuatan wifiq adalah Imam al-Ghazali. Bahkan Shohabat Abdurrohman bin auf RA. menulis huruf-huruf permulaan AlQur`an dengan tujuan mnjaga harta benda agar aman, Imam Sufyan al Tsauri menuliskan untuk wanita yang akan melahirkn dan digantung didada , Bahkan Ibnu Taiimiyah al Harrani menulis QS Hud.44 didahi orang yang mimisan.
Dan jika wifiq dinilai syirik, maka berarti pula menuduh Abdurrohman bin auf,Imam Hujjatul Islam al-Ghazali dan ulama-ulama adalah pelaku syirik, dan itu tidak akan pernah diucapkan kecuali oleh orang-orang yang mulutnya tidak dikunci dengan adab syari’at.
*Wallahu A'lam*