Thursday, September 24, 2020

ANTARA NGAJI DAN MAULID

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd.i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)


Ibadah - ibadah sangat rajin dilakukan. Namun, ngaji (menuntut ilmu) perlu juga. Karena syarat diterimanya ibadah adalah ilmu. Sebab ibadah tanpa ilmu itu ditolak. Semuanya yang dilakukan itu berpahala bila sesuatu yang baik. Dan pahala itu hak preogatif Allah. Ngaji adalah Ibadah dan maulid juga ibadah. 

Jangan sampai orang yang NGAJI saja, mengklaim bawa diri merekalah yang paling baik. Dan merekalah yang paling berhak mendapat pahala paling banyak. Demikian pun, yang rajin MAULID. Jangan mengklaim, bahwa merekalah yang paling baik. Dan merekalah yang paling banyak pahalanya.

Yang NGAJI bersihkan hati, supaya gak merasa lebih baik (mulia) dari yang jarang atau bahkan gak pernah NGAJI. Yang MAULID juga bersihkan hati, supaya gak merasa lebih baik (mulia) dari yang jarang atau bahkan gak pernah MAULID. Inti dari semuanya adalah kebeningan dan kebersihan hati. 

Buat apa NGAJI NGAJI. Tapi masih sering mandang remeh dan sinis kepada orang lain. Mata gak dijaga, mulut gak dijaga (kalau bicara gak mikir. Sering nyakitin hati orang lain). Hati apa lagi? 

Buat apa MAULID MAULID. Tapi masih sering mandang remeh dan sinis kepada orang lain. Mata gak dijaga, mulut gak dijaga (kalau bicara gak mikir. Sering nyakitin hati orang lain). Hati apa lagi? 
 
Antara NGAJI dan MAULID, keduanya baik dan bagus. Cuma mulut kita aja yang sering mengotorinya. Rajin NGAJI maka dia merasa NGAJI lah yang paling bagus dan baik. Rajin MAULID maka dia merasa MAULID lah yang paling bagus dan baik. Intinya ini kebersihan hati si Individu. Bila bagus hatinya, bagus pula ucapan yang kluar dari lisannya.

Yang rajin NGAJI, semakin anda merasa bahwa NGAJI lah yang paling mantab dan paten dari MAULID. Semakin menunjukkan bobroknya akhlak dan adab anda. Yang rajin MAULID, semakin anda merasa bahwa MAULID lah yang paling mantab dan paten dari NGAJI. Semakin menunjukkan bobroknya akhlak dan adab anda.

Karena guru-gurunya saja tidak begitu. Mereka saling mensuport (mendukung) satu dan lainnya. Gurunya adem ayem. Ini kok malah muridnya yang membuat kacau??

NGAJI dengan MAULID itu sama baiknya. Yang menjadikan terlihat gak baik itu yaaa diri kita sendiri pastinya. Karena diri kita gak bisa ngejaga akhlak dan adab. Apa lagi lisan?

Orang yang mencoba membentur - benturkan antara NGAJI dan Maulid. Menurut saya, itu adalah orang yang paling jahat dari orang yang jahat. Kenapa? Mengadu Domba antara NGAJI dan MAULID. 

Dalam Sebuah Riwayat Yang Terdapat Dalam Kitab Mathlaul Badrin, bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari Meringankan Dakwah dan Para Penuntut Ilmu dengan cara Donasi
Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON
Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711

No comments:

Post a Comment

PESAN BERHARGA UNTUKMU

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i  (Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan) Diantara pesan...