Monday, October 5, 2020

HUKUM MENCABUT RUMPUT KUBURAN

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)

Menjelang bulan suci Romadhon, biasanya makam-makam sangat ramai dikunjungi para peziarah. Tradisi ini merupakan wujud bakti terhadap orangtua atau leluhur yang telah meninggal dunia dengan mendoakan mereka. Selain berdoa, para peziarah tak lupa menyempatkan diri bersih - bersih dengan mencabut rerumputan liar yang tumbuh di atas pusara dan sekelilingnya. Lantas, bagaimana hukum mencabuti rumput tersebut??

Untuk rumput yang tepat berada di atas pusara (makam), jawabannya diperinci sebagai berikut :

1. Hukumnya haram (tidak diperbolehkan), jika rerumputan yang tumbuh di atas pusara (makam) belum kering dan jumlahnya sedikit. Karena jika dicabut dapat menghilangkan hak ahli kubur, yang berupa doa Istighfar dari tumbuhan tersebut untuk si mayyit. Hal ini berdasarkan sabda Nabi SAW :

.....ثم أخذ جريدة رطبة فشقها نصفين فغرز في كل قبر واحدة قالوا ; يارسول الله لم فعلت هذا؟ قال لعله يخفف عنهما مالم ييبسا (رواه البخاري)

Artinya : "Kemudian Nabi SAW mengambil pelepah kurma yang masih basah dan beliau belah menjadi dua bagian. Kemudian menanamnya dikedua kubur tersebut, masing - masing satu buah. Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah mengapa engkau melakukan hal itu?". Nabi SAW menjawab, "Semoga saja adzab mereka berdua diringankan selama kedua pelepah kurma ini belum kering". (HR. Imam Bukhari)

2. Hukumnya mubah (boleh), jika rumput tersebut sudah kering dan dipenuhi rerumputan yang lebat, sekalipun rerumputan tersebut masih hijau. Dengan syarat tidak mencabuti seluruhnya namun mesti menyisakan rumput - rumput yang kecil.

Untuk yang ada disekeliling pusara (makam) atau hanya berada di pinggiran pusara tidak pas diatas pusara. Maka hukum mencabutnya adalah diperbolehkan, baik rumput kering maupun yang masih basah.

Rujukan :
١ فتح المعين هامش اعانة الطالبين الجزء ٢ ص ١٣٢.
٢ تحفة المحتاج في شرح المنهاج ص ٢٩٤.
٣ نهاية الزين ١٤٧.


 والله اعلم


Dalam Sebuah Riwayat Yang Terdapat Di Kitab Mathlaul Badrin, bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari Meringankan Dakwah dan Para Penuntut Ilmu dengan cara Donasi
Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON
Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711

اللهم صل وسلم علی سيدنا محمد وعلی آل سيدنا محمد

No comments:

Post a Comment

PESAN BERHARGA UNTUKMU

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i  (Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan) Diantara pesan...