Monday, October 5, 2020

KEUNTUNGAN MEMBIAYAI PARA PENUNTUT ILMU

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)

Tidak semua dari kita, jalan jihad dan memperjuangkan agama Islam itu dengan menjadi sebagai ustadz/ulama yang mendalami agama. Karena bisa jadi kita tidak dikarunia oleh Allah kelebihan dalam berfikir, mendalami dan menghapal berbagai ilmu agama.

Sebaliknya ada yang dikaruniai oleh Allah kemampuan mencari rezeki, berbisnis dan mengelola keuangan. Sebagaimana para sahabat tidak semua menjadi seorang Ulama, akan tetapi ada yang memperjuangkan Islam dan dakwah dengan menjaga perbatasan (ribath) seperti Bilal bin Rabah. Ada yang menjadi saudagar kaya yang sangat darmawan seperti Usman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf. Ada juga yang menjadi seorang ulama seperti Ibnu Abbas, Ibnu umar dan Ibnu Mas’ud rahimahumullah.

Bagi yang memiliki kemampuan berbisnis, maka ia bisa ikut memperjuangkan Islam dan dakwah dengan kelebihan harta mereka. Salah satunya yaitu dengan memberikan bantuan kepada Majlis - Majlis Ilmu dan membiayai penuntut ilmu agama, yang benar-benar punya semangat mempelajari ilmu agama dan kondisinya kesulitan biaya. Hal ini mempunyai beberapa keutamaan :

1. Mendapatkan juga pahala yang terus mengalir sampai hari kiamat. Karena yang membiayai penuntut ilmu belajar agama juga mempunyai peran. Ketika penuntut ilmu yang dibiayai mengajarkan ilmu kepada orang lain atau memberikan hidayah ilmu kepada orang lain. Maka pahala mengalir juga kepada yang mengajarkan, yang diajarkan, yang ditunjukkan, yang mempraktekan ilmu atau mengajarkan kepada yang lainnya.

Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

Artinya : "Barangsiapa yang menunjukkan kepada sebuah kebaikan, maka baginya seperti pahala pelakunya".

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga berasabda :

مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا

Artinya : “Barangsiapa yang menyeru kepada sebuah petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala-pahala orang-orang yang mengikutinya. Hal tersebut tidak mengurangi akan pahala-pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa yang menyeru kepada sebuah kesesatan, maka atasnya dosa seperti dosa-dosa yang mengikutinya. Hal tersebut tidak mengurangi dari dosa-dosa mereka sedikitpun".

2. Rezeki bisa menjadi lebih lancar, dengan membiayai seorang penuntut ilmu agama.

Dalam Sunan At-Tirmidzi dikisahkan :

كَانَ أَخَوَانِ عَلَى عَهْدِ رَسُوْلِ اللّهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِى النَّبِيَّ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْآخَرُ يَحْتَرِفُ، فَشَكَا الْمُحْتَرِفُ أَخَاهُ إِلىَ النَّبِيِّ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: لَعَلَّكَ تُرْزَقُ بِهِ

Artinya : “Ada 2 orang bersaudara di zaman Rasulullah shallalllahu ‘alaihi wa sallam. Yang satu datang kepada Nabi SAW (untuk belajar), sedangkan yang satunya lagi bekerja (menanggung nafkah saudaranya, pent). Maka orang yang bekerja ini mengeluhkan kepada Nabi SAW tentang saudaranya. Beliau pun bersabda, “Bisa jadi kamu diberi rezeki karenanya (ia menuntut ilmu agama)".

Syaikh Al-Mubarakfuri rahimahullah menjelaskan, di dalam Hadits :

لعلك ترزق به) بصيغة المجهول أي أرجو وأخاف أنك مرزوق ببركته لأنه مرزوق بحرفتك فلا تمنن عليه بصنعتك

Artinya : “Sabda beliau yaitu (لعلكترزقبه) dalam bentuk mahjul. Artinya saya berharap atau saya takut, bahwa engkau diberi rezeki karena barakahnya (saudaramu yang menuntut ilmu). Karena ia dapat rezeki dari usahamu, maka janganlah engkau mengungkit-ungkit apa yang engkau berikan kepadanya.”

Berkata Imam At-Thaibi :

ومعنى لعل في قوله لعلك يجوز أن يرجع إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فيفيد القطع والتوبيخ

Artinya : "Makna kata “bisa jadi” (لعل) bisa kembalikan kepada Rasulullah SAW. Maka memberikan makna “penegasan/kepastian” (pasti  rezekimu lancar karena saudaranya menuntut ilmu, pent) dan "teguran" (teguran karena mengadukan saudaranya yang menuntut ilmu).”

Dan jika kita membiayai penuntut ilmu yang memiliki semangat. Namun ia miskin, lemah, tidak ada biaya untuk menuntut ilmu. Maka ini juga bisa menjadi sebab rezeki kita lancar.

Rasulullah SAW bersabda :

هَلْ تُنْصَرُونَ وَتُرْزَقُونَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُمْ

Artinya : “Bukankah kamu ditolong dan diberi rezeki, karena (berbuat ihsan) kepada kaum dhu’afa (orang-orang lemah) di antara kamu.

Allah SWT akan mengganti dengan rezeki yang lebih baik. Jika kita membiayai penuntut ilmu agama, maka ini temasuk infak yang Allah SWT akan ganti jika kita ikhlas.

Allah Ta’ala berfirman :

وَمَآأَنفَقْتُم مِّن شَىْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

Artinya : “Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya. Dan Dia-lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (QS. As-Saba’ : 39)

Rasulullah SAW bersabda :

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ ، فَيَقُوْلُ أَحَدَهُمَا : اللَّهُمَّ أَعطِ مُنْفِقاً خَلَفاً، وَيَقُولُ الآخَرُ : اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكاً تَلَفاً

Artinya : “Tidak ada satu hari pun, di mana seorang hamba melalui pagi harinya, kecuali dua malaikat turun. Yang satu malaikat berkata, “Ya Allah, berilah ganti kepada orang yang berinfak”. Sedangkan malaikat yang satu lagi berkata, “Ya Allah, timpakanlah kerugian kepada orang yang bakhil."

Rosulullah SAW juga bersabda :

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ

Artinya : “Sedekah tidaklah mengurangi harta dan Allah SWT tidaklah menambahkan hamba-Nya yang sering memaafkan kecuali kemuliaan. Demikian juga tidaklah seseorang bertawadhu’ karena Allah, kecuali Allah akan meninggikannya.”

Oleh karena itu, bagi mereka yang bergelut dalam usaha dan bisnis hendaknya ikut serta dalam dakwah. Salah satunya adalah dengan membiayai para penuntut ilmu yang bersemangat, akan tetapi tidak mampu dalam pembiayaan. Bisa melalui Pondok Pesantren dan Ma'had, kemudian menanyakan siapa-siapa saja mereka yang berhak mendapatkan pembiayaan. Semoga dengan hal ini usaha dan bisnis mereka semakin lancar dan penuh berkah.

والله اعلم


Dalam Sebuah Riwayat Yang Terdapat Di Kitab Mathlaul Badrin, bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari Meringankan Dakwah dan Para Penuntut Ilmu dengan cara Donasi
Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON
Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711

اللهم صل وسلم علی سيدنا محمد وعلی آل سيدنا محمد

No comments:

Post a Comment

PESAN BERHARGA UNTUKMU

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i  (Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan) Diantara pesan...