Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)
Kita ini dilahirkan bukan sebagai jomblo tapi menjadi jomblo. Itu berarti kamu harus yakin seyakin - yakinnya bahwa meresahkan status kejombloanmu itu hanyalah pekerjaan yang sia - sia. Sangat tidak diperlukan, karena tidak memiliki alasan logis apapun untuk dicemaskan.
Bayangkan, ketika engkau sedang mandi, untuk apa engkau coba memikirkan bagaimana cara menyabuni tubuhmu? Kamu sangat tidak perlu untuk memikirkannya, sebab kamu pasti mengalami dan melaluinya. Dengan sendirinya kamu pasti menyabuni dirimu sendiri tanpa diajari.
Ini sama persis dengan statusmu yang jomblo itu, untuk apa memikirkannya dengan penuh kegalauan, sebab semua orang akan mengalaminya. Yah, semua orang termasuk orang yang saat ini sudah memiliki pasangan. Mereka awalnya pasti jomblo juga bukan? Jadi, jomblo itu hanyalah sebuah proses saja dan ini hanyalah masalah waktu.
Jika engkau terus berkutat (bersikeras) pada pola fikir bahwa kejombloan adalah suatu aib. Sudah pasti kamu akan terus merasa galau, resah, gundah bahkan lelah. Semakin tinggi level kegalauanmu, semakin parah update status - status bapermu tentang kejombloan, lantas keadaanmu berubah gitu? Tidak kan? Jalani saja, ini adalah sebuah proses dan hanya masalah waktu.
Tahu kah anda bahwa fikiran galau itu seperti antibiotik. Kian diasup, kian menuntut dosis yang lebih tinggi. Begitu pula dengan baper. Sampai fikiranmu bebal, sampai fikiranmu tidak sanggup lagi membedakan antara pengajian dan tempat curhatan. Lihat saja tingkah laku mereka yang melulu baper baper dan baper. Tempat curhat mereka anggap pengajian.
Intinya jalani dan nikmat saja kejombloanmu itu, karena jomblo adalah sebuah proses yang semua orang pasti mengalami dan akan melaluinya.
والله اعلم
KETERANGAN :
Tulisan ini merupakan RANGKUMAN dari Kajian Rumah Tangga Muslim (Kitab Syarah Uqudulujjain). Dilaksanakan setiap malam ahad ba'da maghrib, di Seketeriat Majlis Ta'lim al-Kamal Medan (Jln. Garu 2B Gg. Setia, Medan Amplas).
Dalam Sebuah Riwayat Yang Terdapat Di Kitab Mathlaul Badrin, bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".
Mari Meringankan Dakwah dan Para Penuntut Ilmu dengan cara Donasi
Anisah Izzati
BRI 53070102629753
FOLLOW US ON
Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/
Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id
Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne
Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com
Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM
Contact Person
+62812-6084-9711
No comments:
Post a Comment