Perumus : Santri-Santri Pondok Pesantren Miftahussurur Medan
Mushohhih : Ustadz Sumitra Nurjaya
(Pimpinan Pondok Pesantren Miftahussurur Medan)
DESKRIPSI MASALAH
Pada suatu ketika, saudara Muadz sedang melaksanakan shalat. Dipertengahan pelaksanaan shalat tersebut, tiba-tiba dipakaian saudara Muadz kejatuhan najis (kotoran cicak).
PERTANYAAN
1. Bagaimanakah status hukum ibadah shalat yang dikerjakan saudara Muadz?
2. Tindakan apakah yang harus dilakukan oleh saudara Muadz?
JAWABAN
1. Kotoran cicak adalah najis. Namun, kotoran cicak tergolong kepada najis yang di ma'fu (ditoleransi/dimaafkan). Jadi tindakan yang harus dilakukan oleh saudara Muadz adalah bahwa ia harus tetap melanjutkan shalat yang ia kerjakan hingga selesai dan shalatnya dihukumi sah. Berbeda halnya ketika adanya kotoran cicak ini begitu banyak dan berada di tempat shalat saja, tidak sampai mengenai bagian tubuh dan pakaian orang yang shalat, seperti yang sering kita lihat di berbagai mushala-mushala di perkampungan (pedesaan).
Maka kotoran cicak ini dapat dihukumi ma’fu dengan 3 syarat, yaitu :
(a) Seseorang tidak menyengaja berdiri di tempat yang terdapat kotoran burung atau cicak tersebut.
(b) Kotoran tersebut tidak basah.
(c) Sulit untuk menghindari kotoran ini.
2. Jika najis tersebut tidak termasuk najis yang di ma'fu (dimaafkan/toleransi), maka harus membuang najis tersebut sesegera mungkin dengan cara sebagai berikut :
(a) Jika najisnya kering, maka cukup dengan menggerakkan bajunya agar najis tersebut terjatuh.
(b) Jika najis (kotoran cicak) tersebut basah, maka harus melepas baju yang terkena najis dengan menyentuh bahagian yang suci tanpa menyentuh najis.
REFERENSI KITAB
1. Kitab I'anatuth Tholibin, Juz 1, Hal-433 (Cetakan Darul Kutub lslamiyyah)
قولہ : (إن دفعہ حالا) أي إلا إن دفع المصلی النجس عنہ حالا، فإنہ لابطلان ۔ وصورة دفعہ حالا أن يلقي الثوب فيما إذا کان النجس رطبا، وأن ينفضہ فيما إذا کان يابسا٠ ولايجوز لہ أن ينحيہا بيدہ أو کمہ أو بعود علی أصح الوجہين ، فإن فعل بطلت صلاتہ٠ وفي إبن قاسم صورة إلقاء الثوب في الرطب أنن يدفع الثوب من مکان طاھر منہ إلی أن يسقط ، ولا يرفعہ بيدہ ولا يقبضہ بيدہ ويجرہ ٠ وصورة نفضہ في اليابس أن يميل محل النجاسة حتی تسقط٠ اھ
2. Kitab Hasyiyah Bujairomi, Juz 1, Hal 236 (Cetakan Darul Fikr)
قال: (لا) إن عرض (بلا تقصير) من المصلي كأن كشفت الريح عورته أو وقع على ثوبه نجس رطب أو يابس ( ودفعه حالا ) بأن ستر العورة ، وألقى الثوب في الرطب ، ونفضه في اليابس فلا تبطل صلاته ، ويغتفر هذا العارض اليسير
والله اعلم
Dalam Sebuah Riwayat Yang Terdapat Di Kitab Mathlaul Badrin, bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".
Mari Meringankan Dakwah dan Para Penuntut Ilmu dengan cara Donasi
Anisah Izzati
BRI 53070102629753
FOLLOW US ON
Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/
Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id
Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne
Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com
Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM
Contact Person
+62812-6084-9711
No comments:
Post a Comment