Friday, October 9, 2020

KENAPA KITA HARUS BERBEDA??

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)

Ulama ke-6 negara Mesir yaitu Syaikh Mahmud Syaltuth. Beliau menyebut negara Indonesia sebagai Qithah Minal Jannah (serpihan surga). Alamnya begitu indah dan subur. Segalanya tersedia untuk penduduknya. Tumbuh-tumbuhan, gas, minyak, emas, tembaga, batu bara dan ragam kekayaan laut. Semua terhampar luas untuk kemanfaatan penduduknya.

Penduduk zamrud khatulistiwa ini juga terdiri dari aneka keragaman yang mengagumkan. Seperti agama, suku, budaya, bahasa, ras dan lain sebagainya. Yang menjadi salutnya, keragaman ini tidak menjadikan kita semua terkotak - katik hingga detik ini. Kalau pun ada perbedaan dan sedikit riak, itu hal biasa dalam "rumah tangga".

Secara umum, kita tetap senantiasa setia bersama dalam perbedaan. Karena leluhur kita telah menitipkan ajaran luhur Bhineka Tunggal Ika. Boleh saja kita berbeda, namun kebersamaan mesti tetap dijaga. Allah Swt sengaja menjadikan perbedaan untuk kepentingan manusia itu sendiri. Bukan latar belakang perbedaan itulah yang menjadi ukuran kemuliaan manusia di hadapan-Nya, melainkan kadar ketakwaannya.

Perbedaan adalah sarana untuk berkompetisi, bukan untuk saling menghabisi. Perbedaan adalah sarana untuk saling berbuat baik, bukan untuk saling mencabik. Perbedaan adalah sarana untuk saling mengenal, bukan untuk saling memenggal dan mengganjal. Dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini akan lestari, melalui kebersamaan dalam perbedaan yang terjalin indah. Kita boleh berbeda, tapi kita adalah keluarga. Karena kita hadir dari Tuhan yang sama dan akan kembali juga pada Tuhan yang sama.

Sebagaimana disampaikan oleh Syaikh Abu Zahra dalam Kitab Zahrah Al-Tafsir, jilid II, Hal 877. Imam Abu Ya'la meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda :

الخلق كلهم عيال الله فأحبهم إلى الله أنفعهم لعياله

Artinya : "Seluruh makhluk adalah keluarga Allah SWT. Dan yang paling dicintai-Nya adalah yang paling bermanfaat untuk keluarganya". (HR. Abu Ya'la)

Marilah kita saling bergandengan tangan, perbedaan jangan menjadi permusuhan. Dan selama orang bisa melakukan KEBAIKAN. Maka kita tidak perlu lagi bertanya "apa latar belakang agamanya, suku atau warna kulitnya?". Kebaikan ini untuk semua. Inilah subtansi menjadi seorang yang sholih. Yang mampu menampilan wajah Islam yang ramah, bukan wajah Islam yang marah.

Negeri ini adalah negeri yang penuh kebersamaan dalam perbedaan. Sungguh indah dan begitu menawan negeri kita. Inilah negeri dan karakter masyarakat yang Baldatun Thoyyibatun Wa Rabb Ghoffur. Maaf, saya termasuk orang yang sangat tidak resfect kepada siapapun yang suka mengungkit - ungkit perbedaan. Apalagi sampai menyebabkan perpecahan.

والله اعلم


Dalam Sebuah Riwayat Yang Terdapat Di Kitab Mathlaul Badrin, bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari Meringankan Dakwah dan Para Penuntut Ilmu dengan cara Donasi
Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON
Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711

No comments:

Post a Comment

PESAN BERHARGA UNTUKMU

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i  (Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan) Diantara pesan...