Friday, October 9, 2020

MENYIKAPI POLEMIK UCAPAN SELAMAT NATAL

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)

Perlu anda fahami, bahwa dalam menyikapi polemik ucapan selamat natal seorang muslim kepada orang nasrani. Masalah ini adalah masalah Ijtihadiyah yang tidak ditemukan nash secara sharih, baik dari Al-Quran dan Hadits. Sehingga tidak arif rasanya, jika kita mengklaim SALAH atau pelegalisasian kufur terhadap pendapat orang lain yang mengatakan "mengucapkan selamat natal diperbolehkan". Apalagi sampai menuduhnya telah keluar dari agama yaitu MURTAD. Nauzhunillahi mindzalik

Dalam arti, ketika ada seorang Ulama yang mengatakan bahwa mengucap selamat natal kepada nasrani adalah BOLEH. Maka jangan sampai kita ikut latah mengkafirkan, serta menganggap Ulama tersebut telah murtad (keluar dari Islam). Para Ulama berbeda pendapat tentang masalah Ini.

Setidaknya terbagi kepada 3 pendapat, antara lain :
1. HARAM, pendapat ini dianut kebanyakan Ulama Salaf.
2. BOLEH secara muthlaq, seperti pendapat Alm. K.H Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
3. BOLEH secara bersyarat. Pendapat ini dianut kebanyakan Ulama Kontemporer, seperti Syaikh Ali Jum'ah, Syaikh Sa'id Ramadhan Al-Buthi dll.

Tapi, menurut saya secara pribadi mengucapkan "Selamat Natal" kepada Umat Kristiani sebaiknya tidak dilakukan. Seandainya ada yang tetap melakukan, maka seyogyanya dinasehati dengan bijak. Karena ulama - ulama kita masih berbeda pendapat mengenai hukumnya. Sebab mengucapkan "Selamat Natal" tersebut, kadang - kadang muncul dari adanya ridho terhadap kekufuran. Atau menganggap semua agama adalah benar yang hukumnya bisa menyebabkan murtad. Dan mungkin juga kadang muncul rasa cinta dari hati yang hukumnya adalah haram.

Catatan :
Saya termasuk orang yang tidak mengucap "Selamat Natal". Tapi saya juga tidak bersikap "sok paling tahu". Apalagi sampai mengkafir - kafirkan atau menganggap murtad seorang Muslim yang mengucapkan "Selamat Natal". Saya tidaklah demikian, tidak suka mencari kegaduhan. Saya mencintai kedamaian dan ketentraman.

والله اعلم


Dalam Sebuah Riwayat Yang Terdapat Di Kitab Mathlaul Badrin, bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari Meringankan Dakwah dan Para Penuntut Ilmu dengan cara Donasi
Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON
Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711

No comments:

Post a Comment

PESAN BERHARGA UNTUKMU

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i  (Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan) Diantara pesan...