Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd.i (Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)
Ketika hatimu gelisah, mungkin karena banyaknya fikiran ataupun beban masalah. Baik itu hubungan dengan teman, orang lain yang mulai kurang baik atau problematika hidup lainnya. Cobalah perbanyak membaca Al-Qur’an dan mentadabburinya, karena didalamnya sungguh sangat banyak obat penawar.
Allah SWT berfirman :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى ٱلصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
“Wahai Sekalian Manusia! Sungguh telah datang kepada kalian pelajaran (Al Qur’an) dari Tuhan kalian, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman”. (Q.S Yunus : 57)
Kemudian sebisa mungkin mempelajari sirah perjalanan hidup Nabi kita SAW. Maka dengan belajar, membaca dan memahami perjalanan hidup beliau, secara otomatis perjalanan menuju Allah 'Azza wa Jalla akan semakin mudah. Karena beliau adalah sebagai penerang jalan bagi orang yang hendak menuju kepada Allah SWT.
Juga dikala gelisah, perbanyaklah duduk bersama orang sholeh. Setidaknya kita akan mendapat nasehat positif agar tidak salah langkah.
Sebisa mungkin menjauhi teman duduk yang buruk, supaya saat galau itu kita bertindak yang merugikan diri seperti yang disebutkan :
مثل جليس السوء كنافخ الكير إما أن يحرقك أو قال يحرق ثيابك ، وإما أن تجد منه رائحة كريهة
“Berteman duduk yang buruk itu semisal dengan berteman dengan pandai besi. Bisa jadi pakaianmu ikut terbakar atau engkau mendapatkan bau yang tidak sedap“.
Disaat fikiran gelisah, galau atau sedih akal fikiran kadang kacau tidak bisa untuk berfikir sehat. Maka dengan lebih intens memperbanyak berkumpul dengan orang shaleh yang bijak lagi berilmu. Akan banyak kita mendapatkan manfaat dari nasehatnya.
Mudah-mudahan kita diberi ketenangan bathin, jiwa dan raga. Inilah nikmat rejeki yang Allah beri kepada hamba yang beruntung.
No comments:
Post a Comment