Monday, September 28, 2020

ORANG - ORANG YANG MERUSAK AGAMA

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)

Rujukan dari Kitab Jami'us Shoghir, Hadits no.11 :

آفة الدين ثلاثة : فقيه فاجر ، وإمام جائر ، ومجتهد جاهل

Artinya : "Perusak agama itu ada 3 yaitu Faqih yang fajir, Imam yang zholim, Mujtahid yang bodoh".

Penjelasan :
• Faqih adalah ahli fiqih atau ulama.
• Fajir adalah pelaku perbuatan bejat atau ahli maksiat.
• Imam adalah pemimpin atau hakim.
• Mujtahid adalah 'Abid (ahli ibadah).

Jika FAQIH (ahli fiqih/ulama) sudah fajir, maka kefajiran-nya tersebut akan dianggap suatu kesalahan dan diikuti oleh masyarakat. Sehingga dia menjadi orang yang sesat menyesatkan, maka rusaklah agama.

Jika IMAM yaitu pemimpin/hakim yang zholim akan mengeluarkan hukum - hukum yang tidak sesuai dengan hukum agama. Sehingga keputusan itu akan merugikan dan merusak sendi - sendi agama.

Jika MUJTAHID yaitu 'abid (ahli ibadah) yang jahil (bodoh), akan beribadah tanpa ilmu yang benar. Sehingga ibadah - ibadah yang tersebar dimasyarakat menjadi tidak sesuai dengan ajaran agama, maka rusaklah agama.

Oleh sebab itu, jangan sampai kita termasuk orang yang banyak ibadahnya. Namun ibadah - ibadah tersebut  dikerjakan tanpa dilandasi ilmu yang benar. Kita berwudhu, mandi wajib, shalat dan ibadah - ibadah lainnya. Semuanya itu harus dilandasi dengan ilmu yang benar. Kita harus belajar ilmu fiqih tentang ibadah - ibadah itu. Karena amal tidak akan benar kecuali setelah kita mengetahui perihal hukum - hukum terkait masalah - masalah di atas (wudhu, mandi wajib, shalat dll).

Jadi, ibadah saja tidaklah cukup, ibadah itu harus dilandasi ilmu. Karena ibadah yang dikerjakan tidak akan diterima kecuali bila dikerjakan berdasarkan ilmu yang benar. Salah satu Ulama berkata :

العَامِلُ بِلاَ عِلْمٍ كَالسَّائِرِ بِلاَ دَلِيْلٍ وَمَعْلُوْمٌ أنَّ عَطَبَ مِثْلِ هَذَا أَقْرَبُ مِنْ سَلاَمَتِهِ وَإِنْ قُدِّرَ سَلاَمَتُهُ اِتِّفَاقًا نَادِرًا فَهُوَ غَيْرُ مَحْمُوْدٍ بَلْ مَذْمُوْمٌ عِنْدَ العُقَلاَءِ

Artinya : "Orang yang beramal tanpa ilmu bagai orang yang berjalan tanpa ada penuntun. Sudah dimaklumi bahwa orang yang berjalan tanpa penuntun akan mendapatkan kesulitan dan sulit untuk selamat. Taruhlah ia bisa selamat, namun itu jarang. Menurut orang yang berakal, ia tetap saja tidak dipuji bahkan dapat celaan".

Bukan berarti karena belum mengetahui hukum - hukum terkait shalat misalnya. Lantas kita tidak shalat (tidak beramal).
Bukanlah demikian maksudnya. 
Akan tetapi, beramal-lah sambil terus belajar dan menggali ilmu tanpa bosan. Lazimi diri hadir di majelis-majelis ilmu, pengajian-pengajian. Karena ditempat-tempat tersebut ilmu perkara ibadah diajarkan.

والله اعلم


KETERANGAN :
Tulisan ini merupakan RANGKUMAN dari Kajian Hadist (Kitab Jamius Shoghir). Dilaksanakan setiap hari, bada subuh-Isyroq, kecuali minggu pagi. Di Sekret Majelis Taklim Al-Kamal Medan (Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan), Jln. Garu 2B Gg. Setia Medan Amplas.

Dalam Sebuah Riwayat Yang Terdapat Di Kitab Mathlaul Badrin, bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari Meringankan Dakwah dan Para Penuntut Ilmu dengan cara Donasi
Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON
Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711

No comments:

Post a Comment

PESAN BERHARGA UNTUKMU

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i  (Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan) Diantara pesan...