Saturday, February 27, 2021

GAMIS YANG TERSERET KE TANAH

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)


Dijelaskan di dalam Kitab Tuhfatul Ahwadzi, maksud hadits tersebut adalah bukan pensucian dari najis tapi tanah hanya sebatas pembersih saja. Bersih belum tentu suci dari najis. Hati-hati bagi kaum wanita, harus lebih teliti lagi

Imam Malik berkata, maknanya adalah kotoran tersebut dalam keadaan kering yang tidak menempel pada pakaian. Jika keadaannya seperti itu, maka tanah selanjutnya yaitu tempat yang suci menjadi pembersih baju yang terkena kotoran kering tersebut.

Pendapat ini menurut Imam Malik bukanlah penyucian terhadap najis, karena najis menurut Imam Malik tidak bisa mensucikannya kecuali air. Hanya saja dalam Hadits ini sebagai pembersih saja.

Ini juga menjadi pendapatnya Imam Syafi'i dan Imam Ahmad, semuanya itu tidaklah bisa mensucikan najis menurut mereka kecuali disiram dengan air.

والله اعلم


Dalam sebuah Riwayat yang terdapat di dalam Kitab Mathlaul Badrin, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari meringankan dakwah dan fasilitas para penuntut Ilmu, dengan cara Berdonasi

Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON :

Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711


SHOLAT TASBIH DAN SHOLAT TAHIYYATUL MESJID

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)



SHOLAT TAHIYYATUL MASJID
Sholat ini dilakukan agar sebagai bentuk penghormatan kita kepada mesjid. Lakukanlah saat memasuki pintu mesjid dan sebelum duduk. Jika di Masjidil Haram, Sholat Tahiyyatul Masjid diganti dengan bertawaf. Sebagai penghormatan kita kepada Masjidil Haram.

Jika datang ke masjid lalu sholat berjama'ah sudah dimulai. Maka kita tidak usah sholat Tahiyyatul Masjid lagi. Langsung saja ikut untuk melaksakan sholat berjama'ah. Dan makruh hukumnya bila tetap melaksanakan sholat Tahiyyatul Masjid.

Jila datang ke masjid lalu orang sudah selesai mengerjakan sholat sunnah qobliyah. Maka kita langsung sholat Sunnah Qobliyah saja, tidak usah sholat Tahiyyatul Masjid lagi. Ditakutkan nanti tidak sempat mengerjakan sholat Qobliyahnya lagi. Apabila kita melaksanakan sholat Qobliyah, maka otomatis kita juga sudah mendapat pahala sholat Tahiyyatul Masjidnya.

Jika kita dapati sholat jenazah di masjid ,  maka tidak dapat pahalanya di sholat jenazahnya. Karena sholat jenazah tidak ada rukuk, i'tidal dan sujudnya.

SHOLAT TASBIH
Bila sepanjang umur kita tidak pernah sholat tasbih, maka kita dianggap orang yang melalaikan agama. Sholat tasbih dilakukan 4 rakaat, boleh dengan 1 kali salam atau 2 kali salam. Setiap 1 rakaat itu ada 70 tasbih.

Cara melakukannya :
1. Membaca doa Iftitah (10 tasbih)
2. Membaca surah Al-Fatihah (10 tasbih)
3. Rukuk (10 tasbih)
4. I'tidal (10 tasbih)
5. Sujud pertama (10 tasbih)
6. Duduk diantara 2 sujud (10 tasbih)
7. Sujud kedua (10 tasbih)
8. Lakukanlah hingga rakaat terakhir (rakaat ke 4)

والله اعلم


Dalam Sebuah Riwayat Yang Terdapat Di Kitab Mathlaul Badrin, bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari Meringankan Dakwah dan Para Penuntut Ilmu dengan cara Donasi
Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON
Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711

Sunday, February 21, 2021

PENTINGNYA MENJAGA HATI GURU

Oleh : Al-Ustadz Rahmad Abdullah (Pimpinan Majelis Taklim Syababul Mustofa Medan & Majelis Taklim Al-Barokah Medan)


Berhati-hatilah, jangan sampai melukai hati seorang Guru. Santri (murid) yang melukai hati gurunya, dia tidak akan jadi apa - apa. Hidupnya akan susah baik didunia maupun akhirat. Sudah banyak kisahnya dan contoh - contohnya. Kalau hati guru sudah tersakiti, apalagi sampai tidak mau memandang wajah kita lagi, itu merupakan musibah besar bagi seorang santri (murid). Bukan berarti guru itu benci atau dendam, tidak demikian. Sebagaimana Rasulullah SAW tidak mau memandang wajah Wasyi sebab telah membunuh paman beliau yaitu Sayyiduna Hamzah. Sekalipun ke Islaman Wasyi diterima Nabi, tapi Nabi tidak mau memandang wajahnya Wasyi.

Di sampaikan pada Acara Maulid rutin malam senin di Majlis Ta'lim al-Kamal Medan, bertempat dikediaman Abah Azhar Jln. Garu 2B Gg.Bakti

والله اعلم


Dalam sebuah Riwayat yang terdapat di dalam Kitab Mathlaul Badrin, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari meringankan dakwah dan fasilitas para penuntut Ilmu, dengan cara Berdonasi

Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON :

Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711

Thursday, February 11, 2021

HATI-HATI PARA PECINTA KUCING

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)


Setiap bagian badan dari hewan yang masih hidup, jika terlepas dari tubuhnya (baik hewan yang halal dimakan maupun yang haram dimakan). Maka status bagian tubuh yang terlepas itu adalah NAJIS. Kecuali hewan yang halal dimakan dan matinya dengan cara disembelih.

وَيُسْتَثْنَى مِنْ ذَلِكَ نَحْوُ الشَعْرِ من الحيوانِ  المأكول أو المجحول في كونه من الحي أو من المأكول او من غيره كصوفه ورشه ووبره

"Berbeda dengan bulu hewan yang terlepas dari tubuhnya. Seperti bulu hewan yang dagingnya halal dimakan atau tidak diketahui. Misalnya bulu domba, bulu ayam atau bulu-bulu halus".

Hukum Bulu (Ditafsil)

Kalau hewan tersebut dagingnya haram dimakan, maka bulunya adalah najis. Kalau dagingnya halal dimakan (seperti ayam), maka bulunya adalah suci.

Bulu kucing itu najis, jika ada ditempat sholat atau pakaian sholat maka sholat kita dihukumkan BATAL. Sedangkan kalau sehelai, dua helai atau beberapa helai maka bulu tersebut dihukumkan najis yang dima'fu (dimaafkan). Dan sholatnya dihukumkan SAH.

Pendapat sebahagian Ulama tentang kotoran hewan itu dirinci menjadi 3 pendapat, yaitu :

1. Qoul Mu'tamad (pendapat paling kuat)
Setiap jenis kotoran hewan yang halal dimakan maupun yang haram dimakan, maka kotorannya adalah NAJIS.

2. Qoul Dhoif (pendapat lemah)
Sebahagian ulama mengatakan bahwasannya kotoran hewan yang halal dimakan, maka kotorannya adalah SUCI. Sedangkan kotoran hewan yang haram dimakan maka kotorannya adalah NAJIS.

3. Pendapat yang paling exrtrim
Pendapat ini tidak boleh diamalkan, karena bertentangan dengan pendapat yang kuat.

Semua kotoran hewan baik dagingnya yang halal dimakan maupun yang haram dimakan, maka mutlaq kotorannya adalah SUCI.

الغائط : kotoran manusia
الروث : kotoran hewan

Referensi :
1. Kitab Mustarsyidin
2. Kitab Sullamul Munajah


والله اعلم

Dalam sebuah Riwayat yang terdapat di dalam Kitab Mathlaul Badrin, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari meringankan dakwah dan fasilitas para penuntut Ilmu, dengan cara Berdonasi
Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON :

Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711

HUKUM NGECAS HP DIMESJID

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)

Ketika mampir disebuah masjid, sering kali terlihat beberapa orang yang mengisi (charging/ngecash) baterai hp pada colokan daya yang bertebaran dibeberapa sisi masjid. Mengenai legalitas hukumnya, dalam Kitab Risalah Al-Amajid dijelaskan :

أَقُوْلُ وَفُهِمَ مِمَّا ذُكِرَ نَقْلُ نَحْوِ الْمُكَبِّرِ لِلصَّوْتِ لِلْمَسْجِدِ وَاسْتِعْمَالُهُ لِغَيْرِ ذَلِكَ الْمَسْجِدِ غَيْرُ جَائِزٍ اللهم إِلَّا اِنِ اشْتَرَاهُ النَّاظِرُبِقَصْدِ إِيْجَارِهِ فَيَجُوْزُ اسْتِعْمَالُهُ لِلْغَيْرِ بِأُجْرَةٍ لَا مَجَانًا

“Aku berpendapat dari permasalahan yang telah disebutkan. Yaitu memindah semacam pengeras suara milik masjid dan menggunakannya untuk keperluan selain masjid adalah tidak diperbolehkan. Kecuali Nazir membeli (semacam pengeras suara) itu dengan tujuan untuk menyewakannya. Maka diperbolehkan bagi orang lain untuk menggunakannya dengan membayar ongkos sewa, tidak gratis”.

Stop kontak atau colokan daya listrik yang tersedia, merupakan fasilitas yang dimiliki oleh masjid. Sama halnya seperti pengeras suara dalam keterangan yang dijelaskan diatas. Sehingga penggunaannya untuk charging atau ngecash telepon seluler tidak diperbolehkan serta berkonsekuensi kewajiban membayar ongkos sewa secara umum (ujroh mitsli). Untuk menaksir ganti rugi atas daya listrik yang telah digunakannya.

Namun kewajiban tersebut bisa gugur apabila orang yang menggunakan daya listrik atau charger tersebut mendapatkan izin dari ta'mir masjid. Dan ia melakukan ibadah yang berhubungan langsung dengan masjid seperti shalat, i'tikaf dan sesamanya.

والله اعلم


Dalam sebuah Riwayat yang terdapat di dalam Kitab Mathlaul Badrin, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari meringankan dakwah dan fasilitas para penuntut Ilmu, dengan cara Berdonasi
Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON
Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711

RIDHO GURU

Oleh : Al-Ustadz Rahmad Abdullah (Pimpinan Majelis Taklim Syababul Mustofa Medan & Majelis Taklim Al-Barokah Medan)

Intinya ngaji dan mondok itu adalah untuk mencari ridho dan keberkahan guru. Pintar itu gak menjadi jaminan anda menjadi orang sukses. Saya punya teman waktu nyantri dulu, orangnya pintar sekali. Tapi guru gak ridho sama dia. Akhirnya dia gak jadi apa-apa.

(Disampaikan sewaktu Al-Faqir silaturrahim malam tadi dirumah beliau)

والله اعلم


Dalam sebuah Riwayat yang terdapat di dalam Kitab Mathlaul Badrin, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari meringankan dakwah dan fasilitas para penuntut Ilmu, dengan cara Berdonasi
Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON
Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711

ORANG YANG LAYAK DIJADIKAN TEMAN

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)

Disebutkan dalam sebuah Syair Arab :

إذا ماالمرء لم يحفظ ثلاثا # فبعه ولو بكف من رماد 
وفاؤ للصديق وبذل مال # وكتمان الرائر في الفؤاد

Artinya :
Jika seseorang tidak bisa memelihara 3 perkara # Maka jual lah dia meskipun dengan harga segenggam debu

Tiga perkara itu ialah setia kawan, mengorbankan harta # Dan menyimpan rahasia dalam hati

Jadi, orang yang layak untuk dijadikan teman adalah :
1. Setia kawan, yaitu bersikap baik dihadapanmu dan tidak menceritakan keburukanmu dibelakangmu. 
2. Mengorbankan harta, yaitu tidak hitung - hitungan. Membantumu dengan hartanya dikala engkau membutuhkan.
3. Menyimpan rahasia, yaitu menutupi segala hal yang ia ketahui tentang dirimu dan tidak menceritakannya kepada siapapun. Terlebih hal yang sifatnya pribadi atau bahkan aib - aibmu.

Bila seseorang tidak memiliki 3 hal sebagaimana tersebut di atas. Maka orang tersebut tidak layak di jadikan *Teman*, apalagi *Teman Hidup* 🤭 Bahkan dalam syair tersebut dengan tegas menyatakan "Jual lah ia walaupun dengan harga segenggam debu". Bayangkan!!! Dijual dengan harga segenggam debu.

Bukankah ini menunjukkan bahwa teman yang tidak memiliki 3 sifat diatas tidak ada harganya sama sekali? Oleh sebab itu juga, jika orang - orang enggan bersahabat dengan kita, intropeksi dirilah. Barangkali salah satu dari ketiga sifat diatas atau bahkan seluruh sifat - sifat tersebut ada pada diri kita.

(Disampaikan pada Kajian Akhlak, Kitab Taisirul Khollaq)

والله اعلم


Dalam sebuah Riwayat yang terdapat di dalam Kitab Mathlaul Badrin, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari meringankan dakwah dan fasilitas para penuntut Ilmu, dengan cara Berdonasi
Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON
Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711

DENGAN MASALAH KITA INGAT ALLAH

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)

"Seringkali ketika kita menghadapi masalah dan persoalan, kita berfikir bahwa Allah meninggalkan kita, tidak perduli dengan kita. Padahal tidaklah demikian. Allah tidak pernah meninggalkan kita. Tapi kitalah yang meninggalkan Allah. Oleh sebab itu, jika punya masalah atau menghadapi berbagai persoalan. Hendaklah kembali kepada Allah, mulakan dengan menjalani berbagai hal yang di perintahkan-Nya. Perbaiki hubunganmu dengan Allah. Mulakan dengan menjaga shalat lima waktu".

والله اعلم


Dalam sebuah Riwayat yang terdapat di dalam Kitab Mathlaul Badrin, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari meringankan dakwah dan fasilitas para penuntut Ilmu, dengan cara Berdonasi
Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON
Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711

KIASAN CINTA

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)

"Bahasa cinta jangan terlalu dibawa serius. Apalagi sampai menghukumi kafir sana-sini. Misalnya ada yang berkata : (Engkaulah belahan hatiku, engkaulah belahan jiwaku, hanya engkau lah yang ada di dalam hatiku). Jangan langsung dihukumi kafir & musyrik. Jadi Orang jangan gampang kagetan. Biasanya yang gampang kagetan itu adalah orang yang baru belajar Islam. Sehingga terlalu gampangan menghukuminya Haram terhadap sesuatu, bahkan sampai menuduh kafir (musyrik)".

والله اعلم


Dalam sebuah Riwayat yang terdapat di dalam Kitab Mathlaul Badrin, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari meringankan dakwah dan fasilitas para penuntut Ilmu, dengan cara Berdonasi
Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON
Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711

MENGAJARKAN ILMU

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)

Dawuh KH. Anwar Manshur Lirboyo : "Titenono, santri Lirboyo bar tamat ora mulang, sing diuber malah urusan dunyo uripe ora barokah. Sing barokah, gelem mulang lan kerjo sak eneke".

Artinya :
(Perhatikan, santri Lirboyo setelah tamat tidak mengajar. Yang diburu justru urusan dunia, hidupnya tidak barokah. Yang barokah itu adalah mau mengajar dan kerja seadanya).

والله اعلم


Dalam sebuah Riwayat yang terdapat di dalam Kitab Mathlaul Badrin, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari meringankan dakwah dan fasilitas para penuntut Ilmu, dengan cara Berdonasi
Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON
Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711

MEMANFAATKAN WAKTU

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)


Imam Al-Ghozali ra pernah berkata :
"Tidak bisa merasakan betapa berharganya 4 hal ini kecuali 4 orang, yaitu : (1) Tidak akan tahu betapa berharganya sebuah kehidupan kecuali orang yang meninggal (2) Tidak tahu betapa berharganya sebuah kesehatan kecuali orang yang sakit (3) Tidak tahu betapa berharganya masa muda kecuali orang yang sudah tua (4) Tidak tahu betapa berharganya sebuah kekayaan kecuali orang yang jatuh miskin.”

Imam Abdullah Al-Haddad ra juga pernah berkata : 
“Barang siapa yang menghabiskan umurnya bukan dalam ketaatan atau sesuatu yang mengantarkannya kepada ketaatan. Maka dia telah menghabiskan sesuatu yang sangat mulia untuk sesuatu yang sangat hina.”

Para ulama banyak sekali berwasiat terkait waktu, kenapa demikian? Sebab banyak diantara kita yang terlalu mensia - siakan waktu, melalaikan waktu. Terlalu santai dan menunda - nundanya. Terlebih bagi yang masih muda - muda, sibukkan dirimu dengan berbagai hal yang manfaat.

Seorang Ulama berkata :

ونفسك إن أشغلتها بالحق وإلا اشتغلتك بالباطل

“Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).”


والله اعلم

Dalam sebuah Riwayat yang terdapat di dalam Kitab Mathlaul Badrin, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari meringankan dakwah dan fasilitas para penuntut Ilmu, dengan cara Berdonasi

Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON :

Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711

PERINGATAN BAGI YANG HENDAK MENIKAH

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)

Kewajiban seorang suami terhadap istrinya, bukan hanya sekedar memberi nafkah berupa sandang, pangan dan pakaian saja. Akan tetapi lebih dari itu.

Disebut di dalam Kitab Yawaqitu Wal Jawahir, dikarang oleh Syaikh Abdul Wahab Asy-Sya'roni dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab Jawy (Melayu) oleh Ulama asal Sumbawa yaitu Saeidii Syaikh Muhammad 'Ali bin Abdur Rasyir bin Abdullah Al-Jawy Al-Qodhi As-Sumbawi :

"Dan wajiblah atas suaminya mengajar ia akan istrinya akan segala I'tiqod Ahlussunnah Wal Jama'ah daripada segala yang wajib bagi Allah Ta'ala dan yang mustahil atasnya dan yang harus (jaiz) padanya. Dan wajib pula menyatakan seluruh aqidah iman. Dan lagi wajib atas suami mengajar hukum sembahyang (shalat) dan barang sebagainya (hal - hal yang berkaitan dengan shalat. Dan demikian lagi wajib atas suami itu belajar akan bicara haid dan hukumnya. Dan wajib pula mengajar bagi mandi janabah (wajib) dan seterusnya..." (Halaman 29)

Dan lagi sabda Rasulullah saw :
"Wajib atas laki - laki itu mengajar isi rumahnya dan sahaya miliknya akan mengambil wudhu dan tayammum dan niat mandi janabah (junub) dan haid dan nifas dan istinja' dan sekalian fardhu wudhu dan sekalian sunnahnya dan mengajar i'tiqod AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH. Dan haram bagi laki - laki (suami) melarang akan isi rumahnya pergi kepada tempat yang mendengar mereka itu padanya kalam Allah dan Rasul-Nya..." (Halaman 45 - 46)

Jadi, pergunakanlah kesempatan dan waktumu untuk banyak - banyak menghadiri majlis - majlis ilmu. Yang di dalamnya membuka dan mengkaji kitab - kitab para Ulama dengan membahas perihal Aqidah Ahlusunnah Wal Jama'ah. Seperti halnya sifat - sifat wajib, mustahil dan jaiz bagi Allah SWT dan Rasul-Nya. Serta membahas perihal Fiqih, seperti rukun wudhu, hal - hal yang membatalkan wudhu, rukun shalat, hal - hal yang membatalkan shalat. Bahkan permasalahan haid, nifas dan istihadhah. Serta juga membahas perihal Ilmu Tasawwuf (Akhlak).

Namun sangat disayangkan sekali bahwa pemuda - pemudi di zaman ini lebih menggemari majlis - majlis (pengajian) yang justru tidak dibacakan dan dikaji di dalamnya kitab - kitab para Ulama. Majlis - Majlis (kajian) dengan tema Hijrah lebih digandrungi kaula muda saat ini. Padahal ilmu yang hukumnya Fardhu Ain untuk mereka kaji dan pelajari adalah seperti Ilmu Tauhid, Fiqih dan Tasawwuf (Akhlak) sebagaimana tersebut di atas.

Silahkan hadir kajian hijrah, tapi jangan sampai meninggalkan kajian yang fardhu ain. Terlebih lagi saat ini, dimana banyak bermunculan firqoh - firqoh menyimpang yang mengatas namakan Islam. Oleh sebab itu wajib dari setiap kita mempelajari dan mendalami Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah agar terhindar dari kesesatan dan penyimpangan.

Kesimpulannya adalah untuk menjadi seorang suami tidak cukup hanya modal tampang saja, harta melimpah, hafal Al-Qur'an dan suara indah. Namun harus memiliki ilmu agama yang mumpuni, agar tak salah jalan menuju rumah tangga yang diidam-idamkan. انتهى 

والله اعلم


Dalam sebuah Hadist yang terdapat di dalam Kitab Mathlaul Badrin, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari meringankan dakwah dan fasilitas para penuntut Ilmu, dengan cara berdonasi
BRI 53070102629753
Anisah Izzati

FOLLOW US ON
Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711

PESAN BERHARGA UNTUKMU

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i  (Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan) Diantara pesan...