Tuesday, May 11, 2021

BERBUKA PUASALAH SEKADARNYA

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)


Sebuah kalimat hikmah berbunyi :
"Ada rahasia tersimpan dalam perut kosong. Kita ini cuma alat musik petik, tak lebih dan tak kurang. Jika kotak suaranya penuh, musik pun hilang".

Itulah kenapa apabila beribadah dalam kondisi perut yang kosong begitu syahdu dan nikmat sekali. Namun kesyahduan itu hanya berlaku bagi ahli ibadah. Adapun bagi orang awwam, justru bahaya. Kenapa ??? Sebab nanti sholatnya malah ingat makanan dan tak khusyuk. Jadi, orang awwam silahkan isi perutnya dulu dengan makanan barulah sholat, tapi jangan kebanyakan. Nanti sholatnya malah tak nikmat karena kekenyangan.

Rosulullah SAW bersabda :
"Barangsiapa menjadikan perutnya lapar, maka pikiran dan hatinya akan menjadi tajam."

Ini khusus bagi si ahli ibadah, berbeda halnya dengan orang awwam. Bahkan Rosulullah SAW memerintahkan ummatnya untuk makan dulu barulah kemudian sholat, tujuannya apa ??? Agar orang awwam tadi tidak melaksanakan sholat dalam kondisi terus mengingat makanan.

Rosulullah SAW bersabda : 
Apabila makan malam sudah tersaji, maka dahulukanlah makan malam tersebut dari shalat maghrib. Dan janganlah kalian tergesa-gesa dari makan kalian".

Kebanyakan kita adalah orang awwam, maka saat berbuka puasa silahkan saja makan terlebih dahulu. Agar ketika sholat tarawih gak inget makan melulu 😁 

Rosulullah SAW bersabda :
Tidaklah sekali-sekali manusia memenuhi sebuah wadah pun yang lebih berbahaya dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan untuk menegakkan tubuhnya. Jika ia harus mengisinya, maka sepertiga (bagian lambung) untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk napasnya (udara).

Rosulullah SAW bersabda :
Kita (kaum muslimin) adalah kaum yang hanya makan bila lapar dan berhenti makan sebelum kenyang".

Keterangan Foto : 
Makan bersama ketika selesai Maulid Jaltsah Isnain. Yang dihadiri oleh :
1. Al-Habib Abdurrahman Al-Habsy (Yaman) 
2. K.H Mufty Ahmad Nasihin
3. K.H Ali Mansur (Lamongan, Jawa Timur)
4. Habaib dan Asatidz lainnya

والله اعلم


Dalam sebuah riwayat yang terdapat di dalam Kitab Mathlaul Badrin, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari meringankan dakwah dan fasilitas para penuntut Ilmu, dengan cara Berdonasi
Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON :

Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711


اللهم صلی عل سيدنا محمد و عل الی سيدنا محمد

Sunday, May 9, 2021

ARTI DARI SIFAT SABAR

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)


Sabar itu seperti jadam, rasanya pahit sekali. Tetapi hasil (buah) kesabaran, lebih manis dari madu. Jika seseorang melakukan perintah Allah secara continue (berkesinambungan) dengan sabar dan ikhlas. Maka ia akan mendapat karunia-Nya berupa manisnya beribadah dalam melaksanakan perintah-Nya.

Bila manisnya (lezatnnya) ibadah telah dirasakan oleh seseorang. Maka ibadahnya tidak lagi dilandaskan pengorbanan, melainkan kebutuhan. Ia menjadi tak pernah puas dengan ibadah itu. 

Demikian halnya, kita juga dituntut untuk senantiasa sabar dalam menjauhi maksiat dan semua hal yang dilarang oleh Allah seumur hidup. Mereka yang secara terus-menerus bersabar menjauhi perbuatan haram. Maka Allah akan memberikan anugrah kepada mereka berupa rasa jijik terhadap perbuatan maksiat. Rasa jijik ini membuat seseorang menjauhi maksiat bukan atas dasar pengorbanan lagi, melainkan karena memang merasa jijik dengan perbuatan semisal itu.

والله اعلم


Dalam sebuah Riwayat yang terdapat di dalam Kitab Mathlaul Badrin, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari meringankan dakwah dan fasilitas para penuntut Ilmu, dengan cara Berdonasi

Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON :

Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711


اللهم صلی عل سيدنا محمد و عل الی سيدنا محمد

Saturday, May 1, 2021

JANGAN PERNAH TINGGALKAN WIRID

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)


Yang dinamakan wirid adalah seseorang yang mengamalkan suatu amalan tertentu dengan terus-menerus (istiqomah) disetiap harinya, tanpa meninggalkannya sedikit pun. Bila pun tertinggal ia akan segera mengqodho' nya dilain waktu.

Wirid disini bukan hanya wirid yang sering kita baca pada Malam Jumat. Tetapi seperti halnya membaca Al-Quran, Ratibbul Haddad, Hizb Sakron, Wirdul Latif, Ratib Al-Attos, Hizb Bahr, dll.

Jangan menghabisi waktumu hanya dengan satu wirid saja. Berganti-gantilah dari satu wirid ke wirid yang lainnya, agar menghilangkan rasa jenuh dan bosan dalam dirimu. Itulah gunanya Allah menciptakan banyak variasi macam-macam ibadah, agar kita dapat memilihnya dan terhindar dari rasa bosan dengan 1 amalan saja.

Wirid-wirid itu memiliki efek yang sangat besar didalam menerangi hati, menjaga anggota tubuh dari berbuat maksiat, menjaga diri dari sihir, menjaga dari bahaya luar, menjaga diri dari gangguan jin, menjaga dari penyakit hati, dll.

Sumber : Kitab RISALATUL MU'AWANAH


والله اعلم


Dalam sebuah Riwayat yang terdapat di dalam Kitab Mathlaul Badrin, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari meringankan dakwah dan fasilitas para penuntut Ilmu, dengan cara Berdonasi

Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON :

Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711


اللهم صلی عل سيدنا محمد و عل الی سيدنا محمد

KEUTAMAAN MENGURANGI MAKAN, TIDUR DAN SANTAI

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)



• Rosulullah SAW bersabda :

في فضيلة الإقلال من الأكل والنوم والراحة
قال النبي صلى الله عليه وسلم: ثَلاثَةٌ تُورِثُ قَسْوَةَ القَلْبِ حُبُّ النّوْمِ وَحُبُّ الرَّاحَةِ وَحُبُّ الأَكْلِ

"Tiga hal yang bisa menjadikan hati keras adalah suka tidur, suka istirahat (nganggur) dan suka makan".


• Rosulullah SAW bersabda :

وقال صلى الله عليه وسلم: مَنْ شَبِعَ في الدُّنْيَا جَاعَ يَوْمَ  القِيَامَةِ، وَمَنْ جَاعَ في الدُّنْيَا شَبِعَ يَوْمَ القِيَامَةِ

"Barangsiapa yang kenyang didunia maka ia lapar dihari kiamat. Dan barangsiapa yang lapar didunia maka ia kenyang dihari kiamat".


• Rosulullah SAW bersabda :

وقال صلى الله عليه وسلم: مَنْ أكَلَ فَوْقَ الشَّبَعِ فَقَدْ أَكَل الحَرَامَ

"Barangsiapa makan diatas kenyang maka dia benar-benar telah makan haram".


• Rosulullah SAW bersabda :

وقال صلى الله عليه وسلم: سَيِّدُ العَمَلِ الجُوعُ

"Pimpinan amal itu adalah lapar".


• Rosulullah SAW bersabda :

وقال صلى الله عليه وسلم: الجُوعُ مُخُّ العِبَادَةِ

"Lapar adalah intinya ibadah".


• Rosulullah SAW bersabda :

وقال صلى الله عليه وسلم: أَحْيوا قُلُوبَكُمْ بِقِلَّةِ الضَّحِكِ وَقِلَّةِ الشَّبَعِ وَطَهِّرُوهَا بالجُوعِ تَصْفُو وَتَرِقُّ

"Hidupkanlah hati kalian dengan sedikit tertawa, sedikitlah kenyang dan sucikanlah dengan lapar. Maka hati kalian akan menjadi jernih dan lembut".


• Rosulullah SAW bersabda :

وقال النبي صلى الله عليه وسلم: أَقْرَبُكُمْ مِني يَوْمَ القِيَامَةِ أَكْثَرُكُمْ جُوعا وَتَفكُّرا

"Orang yang paling dekat denganku dihari kiamat adalah orang yang paling banyak lapar dan tafakurnya".


• Rosulullah SAW bersabda :

وقال صلى الله عليه وسلم: مَنْ كَثُرَ طَعَامُهُ كَثُرَ عَذَابُهُ

"Barangsiapa yang banyak makannya maka banyak azabnya".


• Rosulullah SAW bersabda :

وقال صلى الله عليه وسلم: لا صِحَّةَ مَعَ كَثْرَةِ النَّوْمِ ولا صِحَّةَ مَعَ كَثْرَةِ الأَكْلِ وَلاَ شِفَاءَ بِحَرَامٍ

"Tidak ada kesehatan bersama banyaknya tidur, tidak ada kesehatan bersama banyaknya makan dan tidak ada kesembuhan dengan perkara haram".


• Rosulullah SAW bersabda :

وقال صلى الله عليه وسلم : الصُّبْحَةَ تَمْنَعُ الرِّزْقَ

"Tidur di pagi hari itu dapat menghalangi rizki".


Sumber : Kitab Tanqihul Qoul

والله اعلم


Dalam sebuah Riwayat yang terdapat di dalam Kitab Mathlaul Badrin, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari meringankan dakwah dan fasilitas para penuntut Ilmu, dengan cara Berdonasi

Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON :

Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711


اللهم صلی عل سيدنا محمد و عل الی سيدنا محمد

JANGAN MENJADI ORANG YANG MERUGI

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)

"Orang yang ikut duduk di Majelis Ilmu walaupun dia hanya mendengarkan, tidak mencatat apa yang diucapkan oleh gurunya dan dengan niat Lillahi ta'ala. Maka ia akan memperoleh pahala seperti orang yang bersedekah 1 gunung emas".

Mempelajari ilmu agama itu wajib hukumnya. Belajar ilmu agama yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah dengan cara belajar dengan guru yang terpecaya, yang amanah dan ikut duduk dimajelis ilmu. Mendengarkan secara langsung apa yang diajarkan oleh gurunya. 

Sangat rugi orang-orang yang umurnya habis digunakan hanya untuk mengejar dunia namun lalai dalam hal akhirat. Luangkan waktu kita sedikit saja untuk mengikuti pengajian dan menghadiri majelis ta'lim. Tidak akan rugi apabila kita luangkan waktu dari masa sibuk kita untuk digunakan dalam hal belajar ilmu agama.

Sangat banyak manfaat yang akan kita dapatkan dari menghadiri Majelis Ta'lim, diantaranya adalah kita dapat mempererat tali silaturahim, mendapatkan ketenangan bathin, mendapatkan ilmu, mendapatkan pahala, mendapat barokah perkumpulan yang mulia, dan juga mendapatkan ridho dari Allah SWT (Insyaa Allah).

والله اعلم


Dalam sebuah Riwayat yang terdapat di dalam Kitab Mathlaul Badrin, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari meringankan dakwah dan fasilitas para penuntut Ilmu, dengan cara Berdonasi

Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON :

Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711


اللهم صلی عل سيدنا محمد و عل الی سيدنا محمد

NGAJI SAMPAI MATI

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)


Dua sisi yang berbeda bagi saya, bagaimana pun saya saat ini...
Saya ini tetap santri...
Santri selamanya...
Santri sampai mati...
Ngaji selamanya...
Ngaji sampai mati...

Saya jadi teringat Dawuh Murobbina K.H Mufti Ahmad Nasihin kemarin : "Seseorang itu akan dianggap alim, selama dirinya masih mau ngaji. Kalau sudah punya jadwal kesana kemari tapi tidak mau ngaji, itu bukan orang 'alim (berilmu)".

Kutipan maqolah dari Imam Asy-Syafi'i r.a : "Aku menganggap orang yang ngaji adalah orang alim. Kalau tidak mau ngaji, maka itu orang jahil". Beliau melanjutkan dawuhnya "Kita ini kalau belajar (ngaji) gak usah nanya - nanya dalil, yang penting yakin dulu (yakin kepada guru). Karena barokahnya percaya kepada guru, Allah akan bukakan pintu ilmu (Allah bukakan futuh). Bahkan, sekiranya guru salah membaca, kita tidak boleh su'uzhon kepada guru".

Alhamdulillah kemarin Al-Faqir diberi kesempatan berkumpul dengan orang-orang sholeh, orang-orang hebat, orang-orang yang tulus ikhlas, orang-orang yang mengajarkan cinta kasih (bukan mengajarkan kebencian), orang-orang yang mengajarkan persaudaraan tanpa membeda - bedakan, orang-orang yang baik hatinya, yang tidak suka mencaci, menghujat, mengghibah apalagi memfitnah. Semua berkumpul karena Allah SWT, semua berkumpul karena Rasulullah SAW.

Mauizhoh (nasihat) dari para pemateri yang hebat-hebat itu sangat menyucuk ke lubuk hati terdalam, menghujam hati sanubariku. Membuat air mataku meleleh tumpah. Semua itu karena nasihatnya keluar dari hati orang yang ikhlas, bukan hanya sebatas retorika saja.

Wahai kawan, bukalah hati dan bukalah mata. Apakah engkau tidak menginginkan dan merindukan perkumpulan-perkumpulan seperti ini ?? Buanglah egomu, buanglah sifat iri hatimu, bersihkanlah kotoran hati mu. Ya Allah, semoga kita yang hadir kemarin, dapat dikumpulkan kembali dijannahnya Allah SWT bersama - sama dengan Rasulullah SAW.

Keinginan terbesar Al-Faqir saat ini adalah bisa khidmah dengan beliau, Murobbina KH. Mufty Ahmad Nasihin. Semoga hajat Al-Faqir tersampaikan, semoga Allah qobulkan. Semoga senantiasa diberi kesabaran dan keistiqomahan untuk beliau. Beribu terima erima kasih kepada @darusshofamedan

Tulisan Murobbina Al-Ustadz Sumitra Nurjaya (Khodimul Majlis Taklim Al-Kamal Medan)

والله اعلم


Dalam sebuah Riwayat yang terdapat di dalam Kitab Mathlaul Badrin, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari meringankan dakwah dan fasilitas para penuntut Ilmu, dengan cara Berdonasi

Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON :

Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711

SUNNAH - SUNNAH IED (HARI RAYA) [2]

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)

Pada bagian kedua ini, akan dibahas perkara yang disunnahkan bagi orang yang berhari raya adalah Mandi Sunnah Ied (Hari Raya).

Diriwayatkan dari Imam Malik didalam Kitab Muwatho' nya dari Nafi' :
"Bahwasannya Abdullah bin Umar beliau mandi sunnah pada hari raya iedul fitri itu sebelum berangkat untuk melaksanakan shalat Idul Fitri".

Diriwayatkan dari Imam Ibnu Majah :
"Bahwasannya Nabi SAW mandi sunnah pada hari raya idul fitri, idul adha dan hari arofah".

Imam Bazzar menambahkan selain yang 3 tersebut yaitu, disunnahkan juga mandi pada hari jum'at. Disunnahkan mandi sunnah Idul Fitri atau Idul Adha, baik bagi orang yang hendak menghadiri shalat Ied ataupun tidak sama sekali. Disunnahkan bagi laki-laki atau perempuan, dewasa atau anak kecil.

Niat mandi sunnah Idul Fitri :

نويت سنة الغسل لعيد الفطر 

(Nawaitu sunnatal ghusli li 'idil fithri).

Batas waktu mandi sunnah ied (hari raya) ini adalah antara tengah malam (pukul 12:00 WIB) pada malam 1 Syawwal sampai terbenamnya matahari pada tanggal 1 Syawwal. Tapi yang paling afdhol (utama) adalah setelah terbit fajar shodiq (setelah shalat subuh) sebelum melaksanakan shalat ied.

Rujukan :
1. Kitab Tuhfatul Ahwadzi Bi Syarhi Jami' At-Tirmidzi.
2. Kitab Fathul Qorib & Kitab Hasyiyah Al-Bajuri.
والله اعلم


Dalam sebuah Riwayat yang terdapat di dalam Kitab Mathlaul Badrin, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari meringankan dakwah dan fasilitas para penuntut Ilmu, dengan cara Berdonasi

Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON :

Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711

SUNNAH - SUNNAH IED (HARI RAYA) [1]

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)

Ada banyak sekali perkara - perkara yang disunnahkan bagi orang yang hendak berhari raya. Namun saya akan membaginya dalam beberapa bagian, agar pembahasannya lebih terlihat komfrehensif (menyeluruh) dan mendetail. Diantara perkara yang disunnahkan bagi orang yang berhari raya adalah Berjalan Kaki Ketika Pergi dan Pulang Shalat I'ed.

Ada sebuah riwayat dari Sayyiduna 'Ali r.a bahwa ia berkata :

من السنة أن تخرج إلى العيد ماشيا

Artinya : "Diantara sunnah (ied) adalah keluar untuk shalat ied dengan berjalan kaki..." (HR. Imam Tirmidzi)

Imam Hafidz Abil Ula Muhammad Abdurrohman bin Abdurrohim Mubarok Fury (rahimahullah) didalam Kitab Tuhfatul Ahwadzi Bi Syarhi Jami' At-Tirmidzi, mengomentari hadist diatas :

"Riwayat ini menjadi dalil kesunnahan pergi shalat ied dengan berjalan kaki. Dan riwayat ini sekalipun dho'if (lemah) akan tetapi banyak riwayat - riwayat lain yang semakna dengan riwayat ini. Sehingga riwayat - riwayat tersebut saling menguatkan".

Seperti hadits riwayat Imam Ibnu Majah :

أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يأتي العيد ماشيا

Artinya : "Sesungguhnya Nabi SAW mendatangi shalat ied dengan berjalan kaki". (HR. Imam Ibnu Majah)

Dan yang mengamalkan hadits-hadits ini adalah mayoritas ahli ilmu (Ulama') diantaranya adalah Imam Abu Hanifah r.a (pendiri Madzhab Hanafi) dan Imam Hafiz Al-'Iroqy juga menyatakan sunnah bagi orang yang keluar dari rumah hendak melaksanakan shalat ied dengan berjalan kaki. Namun beliau menyatakan kesunnahan tersebut bukan berdalil dengan hadits-hadits dho'if sebagaimana tersebut diatas. Namun beliau berdalil dengan keumuman hadits shohih dari Abu Hurairah r.a :

أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : إذا أتيتم الصلاة فأتوها وأنتم تمشون

Hadits ini secara umum memberi isyarat bahwa bagi orang yang pergi ke masjid untuk melaksakan shalat (sunnah atau wajib) disunnahkan berjalan kaki. Oleh sebab itulah kebanyakan Ulama menyatakan kesunnahan bagi orang yang keluar rumah untuk shalat ied atau shalat-shalat lainnya hendaknya berjalan kaki, baik ketika pergi dan pulangnya.

Diantara sahabat Nabi SAW yang mengamalkan hal ini antara lain adalah Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib dan lainnya. Dikalangan Tabi'in antara lain Imam Ibrohim An-Nakho'i, Umar bin Abdul 'Aziz dan lainnya. Dikalangan Imam Madzhab antara lain Imam Sufyan Ats-Tsauri, Imam Asy-Syafi'i, Imam Ahmad bin Hanbal dan lain sebagainya.

Rujukan :
1. Kitab Tuhfatul Ahwadzi Bi Syarhi Jami' At-Tirmidzi.
2. Kitab Fathul Bari Bi Syarhi Shohih Al-Bukhori.

والله اعلم


Dalam sebuah Riwayat yang terdapat di dalam Kitab Mathlaul Badrin, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari meringankan dakwah dan fasilitas para penuntut Ilmu, dengan cara Berdonasi

Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON :

Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711

SEORANG ISTRI MENUTUPI KEMISKINAN SUAMINYA

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i
(Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan)

Ada sebuah kisah, ketika seorang lelaki yang sedang menangis kepada seorang sahabatnya. Sahabat (👳‍♀) dan seorang lelaki (👳‍♂).

👳‍♀ : "Kenapa kau menangis tersedu-sedu seperti ini?"
👳‍♂ : "Istriku sedang sakit demam".
👳‍♀ : "Sebegitu cintanyakah engkau? Sehingga istri sakit demam saja sampai menangis sangat dalam seperti ini?"
👳‍♂ : "Kau tahu siapa istriku?"
👳‍♀ : "Tidak".
👳‍♂ : (Lalu lelaki itu pun menceritakan kisah pilu dan harunya).

Aku ini miskin, tidak punya pekerjaan tetap & setiap hari keluargaku hanya makan dengn kacang, itu pun jika aku pulang. Jika aku tak pulang karena belum mendapat apa-apa untuk dimakan, paling istriku hanya minum air atau berpuasa. Suatu hari keluarga mertuaku mengundang kami untuk berkunjung ke rumahnya, kebetulan istriku berasal dari keluarga kaya. Saat aku duduk berkumpul bersama mertuaku & keluarga yang lain di meja makan dengan hidangan yang mewah, lalu aku tidak menemukan istriku.

Lalu aku bertanya kepada ibu mertuaku,
"Dimanakah dia ibu?". Ibu mertuaku menjawab, "Istrimu sedang di dapur, dia mencari kacang. Katanya dia sudah bosan dengan hidangan lauk & daging, sehingga dia sangat ingin makan kacang". Ketika mendengar itu ayah mertuaku langsung memelukku sambil berkata, "Terima kasih menantuku kau telah mencukupi nafkah anakku dengan baik, sampai dia bosan makan daging & malah ingin mencoba makan kacang". Saat itu dadaku terasa sesak menahan tangis.

Lalu saat pulang ke rumah kami, aku tak bisa lagi menahan tangis sambil ku peluk erat istriku & kukatakan padanya "Betapa engkau sangat menjaga kehormatanku di hadapan orang lain wahai istriku, walaupun itu orang tuamu sendiri. Sedangkan aku tahu setiap hari kau hidup kekurangan disini, bahkan sampai tidak makan sama sekali." Istriku hanya menjawab, "Aku berkewajiban menjaga kehormatanmu, karena istri adalah pakaian suami & suami adalah pakaian istri. Karena itu istri adalah kehormatan suaminya, begitu juga pun sebaliknya suami adalah kehormatan bagi isterinya".

Begitu pentingnya kita dalam menjaga aib/kekurangan dalam rumah tangga. Inilah salah satu contoh pengamalan rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Semoga kita dan para pembaca sekalian dapat mengamalkannya di kehidupan sehari-hari.

والله اعلم


Dalam sebuah Riwayat yang terdapat di dalam Kitab Mathlaul Badrin, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa menolong/membantu Penuntut Ilmu dan Orang Berilmu, maka ia mendapat pahala seperti pahala membangun 70 Ka'bah".

Mari meringankan dakwah dan fasilitas para penuntut Ilmu, dengan cara Berdonasi

Anisah Izzati
BRI 53070102629753

FOLLOW US ON :

Facebook
https://m.facebook.com/Majlis-Talim-al-Kamal-Medan-2266238913649987/

Instagram
https://www.instagram.com/mt_alkamal/?hl=id

Kalam Ustadz
https://instagram.com/alkitaabah?igshid=1s85ptebr2kne

Blog Website
https://majlistaklimalkamal.blogspot.com

Youtube
https://youtu.be/c3IT81KzLsM

Contact Person
+62812-6084-9711


PESAN BERHARGA UNTUKMU

Oleh : Al-Ustadz Sumitra Nurjaya S.Pd,i  (Pimpinan Majelis Taklim Al-Kamal Medan & Pondok Pesantren Miftahussuruur Medan) Diantara pesan...